Laman

Kamis, 01 Desember 2011

Teknik start yang baik

START ROAD RACE

Agar dapat berjalan mulus dan mengungguli pembalap lain. saat start, putaran mesin dijaga untuk tetap stabil. "Supaya saat menunggu lampu start nyala hijau, mesin tidak ngedrop lalu mati. Momen ini juga butuh rem belakang, tapi sedikit saja," kata M. Ady Sucipto, pembalap RR dari tim JP Racing, Tangerang.



Dengan mesin berspesifikasi kompetisi, tak menutup kemungkinan saat start ban depan akan terangkat. Nah untuk mengantisipasinya, badan rider kudu agak condong ke depan.

Konsentrasi mata pada lampu start dan refleks tangan buat tarik gas, sangat dibutuhkan. Khusus saat buka gas, cukup setengah dulu. Kalau start langsung gas pol, ban depan akan terangkat. Akibatnya, waktu bisa berkurang.


START DRAG
joki drag yg baik menjaga motor agar tidak terangkat dan meminimalisir terjadinya spin pada roda belakang, karena keduanya dapat mengurangi catatan waktu. Lalu timing mengoper gigi pun harus baik bila terlalu cepat akan membuat RPM menjadi turun jauh dan menjadi lama untuk mengumpan tenaga,bila terlambat akan membuat mesin overstress tenaga jadi drop.


Bila cuma mengandalkan feeling sebenernya susah juga seh, karena feeling rentan berubah dan setting motor balap pun sering berubah, timing oper gigi pun bisa berubah juga.

Sebaiknya mengoper gigi yg paling sempurna dengan menggunakan bantuan shift light, bila lampu menyala hendaknya kita mengoper gigi

Bisa juga dengan takometer, bila jarum sudah ada di area merah, hendaknya siap-siap untuk mengoper gigi, timingnya dikira-kira aja, perlu banyak latihan biar lebih akurat.

pada posisi gigi 1 tahan kopling, posisi duduk di ujung jok, berat badan ada di depan untuk menahan setang agar roda depan tidak terangkat, tp jgn berlebih agar roda belakang juga medapat beban untuk mendapat traksi biar tidak spin terlalu banyak.

Untuk bukaan gas, jangan terlalu besar atau kecil. Buka agak besar, bila motor terlalu liar turunkan sedikit, latihan terus sampe ketemu RPM untuk start yg pas buat anda.

Bila sudah melaju, gas poll...usahakan posisi menunduk, kaki dan tngan harus merapat. Pokoknya usahakan agar tubuh anda tidak menghambat angin.
 

MELAHAP TIKUNGAN

Dengan trek yang cuma lurus, joki DB tak perlu jago nikung. Sedang buat joki RR, butuh keterampilan khusus agar mulus melibas tikungan. Seperti membiarkan putaran mesin tetap tinggi dan sedikit pakai rem belakang.



Saat menikung, rem belakang jangan ditarik habis. Pasalnya akan membuat beban mesin berlebih saat keluar tikungan sembari membuka gas. Bila itu dilakukan, besutan akan telat melaju.

pastikan beberapa meter sebelum ketemu tikungan posisi tunggangan ada di sisi luar trek. Baru bila dirasa sudah dekat tikungan, ambil sisi bagian dalam trek.

Selain hal-hal tersebut di atas, jam terbang tinggi juga membuat joki RR dan DB punya skill tinggi buat urusan start juga melahap tikungan.

Teknik Mengerem di Jalan Basah

Kemampuan dan jarak pengereman tiap mobil tentu berbeda. Sistem rem, bobot kendaraan dan beban yang diangkut, kecepatan kendaraan, bentuk dan profil ban, kondisi jalan serta reaksi pengemudi dan teknik pengereman menjadi faktor yang membedakan.



Dengan frekuensi hujan yang mulai datang saat ini yang terkadang tak menentu, tentu membuat cara mengemudi sedikit berbeda. Baik saat melaju, bermanuver atau melakukan pengereman. Kondisi permukaan jalan yang basah menjadi kendala tambahan yang harus dihadapi pengemudi.

Namun kenyataannya permukaan jalan basah yang dijumpai tidak hanya lapisan tipis air saja. Tapi juga ada genangan air atau lapisan yang berisi campuran air dengan tanah. Atau malah luapan air yang membanjiri jalan. Dengan beragam kondisi itu, tingkat licin jalan juga berbeda. Bahkan untuk beberapa mobil yang terpaksa melewati area banjir, kemampuan pengeremannya dapat berkurang.

Meski pengereman darurat jarang dilakukan, namun Anda dan mobil harus siap pada saat dibutuhkan. Namun sebelum membahas teknik pengereman untuk menghadapi kondisi jalan licin, sebaiknya pahami dulu sistem rem mobil Anda.

Umumnya, mobil saat ini dilengkapi rem cakram di kedua roda depan dan teromol di belakang. Tapi ada pula yang dilengkapi dengan rem cakram di keempat rodanya. Ada mobil yang sudah mengaplikasi Antilock Braking System  (ABS) berikut fitur Electronic Brake Distribution  (EBD) dan Brake Assist  (BA). Dengan mengetahui sistem rem mobil Anda, maka cara pengereman pun bisa berbeda.

Pada permukaan basah atau berlumpur, jika mobil telah dilengkapi sistem ABS + EBD + BA, pengereman darurat bisa dilakukan dengan menginjak penuh pedal rem. Namun pada beberapa mobil, pedal rem terasa empuk dan agak melawan tekanan kaki Anda. Maka yang dibutuhkan adalah tendangan yang kuat menginjak pedal rem agar kerja optimal dari sistem rem tercapai.

Hasilnya, sistem menjaga ban tidak mengunci dan mobil masih bisa diarahkan. Dan Anda dapat terus memberi input  pada setir untuk mengarahkan mobil ke tempat yang aman atau menghindari objek di depan.

Sementara pada mobil yang tidak dilengkapi ABS, cara pengereman yang dilakukan adalah dengan cara memompa (pulse braking) dengan tekanan dan frekuensi tetap. Artinya, Anda mengikuti prinsip kerja dari ABS agar pengendalian mobil masih bisa dilakukan.

Cara lainnya adalah menginjak kuat pedal rem hingga ban nyaris mengunci. Jika sampai mengunci, maka mobil akan menggelosor tanpa bisa dikendalikan. Lepas dan tekan kembali pedal rem agar ban tetap dapat traksi. Nah, kedua cara itu tadi perlu adaptasi, sehingga tak ada salahnya jika Anda sering berlatih melakukan pengereman darurat.

Berikutnya adalah permukaan jalan yang digenangi air sehingga menyebabkan gejala mengambang (aquaplanning) dan basah bergelombang. Tingkat kesulitan pengereman pada kedua kondisi jalan ini lebih tinggi. Pasalnya, traksi ban menurun drastis, terlebih pada kecepatan lebih tinggi.

Mobil pun seakan melayang di atas permukaan jalan dan mudah kehilangan pengendalian. Maka waspadai dan sebisa mungkin hindari melintas dengan kecepatan tinggi pada kedua permukaan jalan itu. Tapi di saat benar-benar kritis, Anda dapat melakukan kedua cara pengereman di atas sambil berupaya mengarahkan mobil ke tempat yang aman.

Beberapa ruas jalan kerap banjir saat musim hujan tiba. Jika Anda terpaksa melintasinya, pastikan sistem rem Anda tetap berfungsi normal. Sesudah melewati area banjir, injak pedal rem beberapa kali sambil berjalan pelan. Hal ini untuk menghilangkan lapisan air yang ada pada permukaan teromol atau cakram rem. Sehingga saat dibutuhkan pengereman, tidak ada yang menghalangi kontak dengan sepatu rem